Kamis, 03 April 2014

Tour de Saguling [1]

Untuk gowes pada 30 Maret 2014 secara aklamasi ditetapkan untuk mencoba jalur dengan titik akhir Waduk Saguling. Jalur ini dipilih karena indahnya pemandangan sepanjang jalan (katanya...), adanya situs-situs yang bisa menambah wawasan (katanya juga...) dan tentunya keterkenalan nama Waduk Saguling sendiri (kalau yang ini sih bukan katanya....).

Kami sebenarnya buta sama sekali akan trek ini... pengetahuan kami hanya sebatas informasi yang kami dapat dari internet. Oleh karena itu kami akan menjalani jalur on road saja untuk mencapai Waduk dengan satu mobil pikep mengikuti dari belakang. Ini dilakukan mengingat hasil studi (ehm...) menunjukkan bahwa kontur tanah sepanjang jalur memiliki elevasi bervariasi yang sangat radikal, terendah berada di ketinggian ±250mdpl dan tertinggi berada di ketinggian ±800mdpl dengan jarak sekitar 16km. Pasti deh bakal banyak tanjakan yang akan meminta korban (yang kecapean maksute....), dan Pikep disiapkan untuk menampung dengan mengikuti dari belakang.

Itulah sebabnya perjalanan kali ini disebut Tour de Saguling, yang kami artikan Piknik ke Saguling hehehe....

jalur yang akan dicoba...

Lokasi Waduk Saguling yang cukup jauh dari Bojonggede menimbulkan masalah juga karena kami membutuhkan tempat untuk beristirahat dan lain-lain setelah perjalanan cukup jauh (±110km) dan setelah selesai gowes. Kebetulan rumah orang tua BuChe berada di sini Ciranjang - Cianjur dan bersedia menerima dengan terbuka rombongan TRACK 20. PaChe dan keluarga malah berangkat lebih dahulu untuk mempersiapkan segala sesuatu menyambut tibanya rombongan... Jazakumullah khairan katsiran....!!

Sedangkan rombongan berangkat pk.04:00 dari KM0 (base TRACK 20) menuju Ciranjang. Kami tiba di sekitar pk.07:00 setelah shalat subuh di sebuah SPBU di Cipayung.

Loading di KM0

saat melintasi Masjid At Ta'awun (pk.05:30)

Tiba di Ciranjang (pk.07:00)

--oo00oo--

Sekilas info.... lumayan lah buat nambah-nambah pengetahuan.....

Bendungan atau Waduk Saguling adalah sebuah Bendungan yang terletak di Kabupaten Bandung Barat. Berada di ketinggaian 643 mdpl. Waduk ini merupakan waduk pertama yang membendung Sungai Citarum. Di belakangnya ada Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur. Saguling sendiri adalah nama desa di mana Waduk Saguling berada. Pada tahun 2011 dijadikan kecamatan setelah sebelumnya adalah bagian dari Kecamatan Batujajar .

Waduk Saguling mulai dibangun pada tahun 1981, selesai dibangun 1985 dan diresmikan pada 1986. Sekitar 609 juta meter kubik air yang terbendung telah menenggelamkan 49 desa. Struktur bangunan Waduk Saguling terbuat dari urukan batu dengan inti kedap air. Hal ini dilakukan untuk efisiensi dana karena lebih memanfaatkan potensi batu dari Gunung Karang yang berada di sekitar Waduk. Dikelola oleh PT Perusahaan Listrik Negara untuk memasok kawasan Jawa-Madura-Bali. Empat turbin yang terpasang menghasilkan 700-720 kilowatts per-jam.
--oo00oo--

Pk.08:30 kami berangkat menuju Raja Mandala. Jalanan yang macet parah selewat Jembatan Rajamandala membuat jarak sekitar 14km ditempuh dalam waktu hampir 1,5jam. Pk.10:00 kurang dikit kami tiba dan parkir di pintu masuk yang betuliskan Area Objek Vital Nasional (OBVITNAS).


macet selepas jembatan Raja Mandala

pintu masuk yang kami jadikan lokasi parkir

unloading dan persiapan

Setelah meminta izin pada petugas sekuriti yang bertugas menjaga pintu masuk tersebut untuk parkir di depan pos mereka, kami mulai bersiap. Sepeda dibongkar dari atas Pikep. Pk.10:00 kami mulai menyusuri jalan Rajamandala - Cipongkor. 

masih siap-siap

masih siap-siap juga

masih juga siap-siap

tarik, maaaang!!!

Peserta yang ikut adalah : PaChe, Handi, PaJo, PaMen, BuMen, PaYuyu, Abah, PaHadi, Om Pras, Zoelvy dan saya (Onwar).

melahap tanjakan awal

masih nyaman...

mulai terasa?

ko ga bisa rapi ya....

masih berantakan...

Target pertama adalah Gedung PLTA (Power House) yang berjarak sekitar 4km dari titik start. Jalur yang diawali oleh turunan sepanjang ±600m membuat cuaca yang mulai panas sedikit terlupakan. Tanjakan "ringan" sepanjang 500m masih belum terasa karena setelahnya ada turunan sepanjang 1 km untuk mencapai Gedung Power House. Kami tiba pk.10:30.

Adanya dua pipa besar yang mengular dari atas bukit membuat banyaknya orderan pada potograper.... Jiwa-jiwa narsis terbangkitkan di sini.
gerbang masuk Power House

gerbang masuk Power House


Gedung Power House

di depan Power House

2 Pipa ini yang mengalirkan air dari Waduk ke Turbin di Power House

ayooo... jejer yang rapi...  mo dipoto nih!!!

Poto keluarga

Pre Wedding eh.... Poto keluarga 

Lomba Angkat Sepeda

ayo berangkat... kelamaan nih!!!

Tantangan berupa tanjakan sudah menghadang di depan... hampir tidak ada lagi turunan....

meninggalkan Power House

meniti tanjakan

jalur inspeksi...

Satu kilometer dari Power House terdapat pemandian air panas, tersempil di sebuah gang pada tikungan jalan. Sayang kami tak sempat masuk....
  
Pemandian Air Panas

Ada sebuah air terjun (curug) yang bernama CURUG BEDIL. Kami tidak sempat mencari tahu kenapa dinamakan Curug Bedil. Bedil itu kan artinya senjata api (senpi) laras panjang... dan di curug itu tidak ada kesan-kesan atau tanda-tanda yang berhubungan dengan senpi.

Curug Bedil

biasaaaa.... berposeeee!!!

Terowongan Inspeksi

Obyek menarik berikutnya adalah Terowongan Inspeksi dan Surge Tank. Surge Tank ini terlihat berada di hampir puncak bukit apabila dilihat dari tempat kami mulai start bersepeda. Eh... tahu ga Surge Tank itu apa? Surge Tank adalah pelindung saluran tekanan rendah terhadap tekanan-tekanan tinggi (lebih) yang bersifat intern.... artinya..... (think)... bahasanya ribet banget!!! bahasa awamnya mah... buat nyetabilin aliran air di pipa supaya tidak ada aliran udara yang terbawa karena akan merusak turbin (ini arti menurut versi petugas sekuriti yang sempet saya tanya ketika ngobrol hehehe...)

Surge Tank atau Tangki Pendatar Air

Surge Tank dilihat dari titik start

Kami tiba di titik tertinggi, 760mdpl. Istirahat sebentar di sebuah warung.... Jalan menurun disambung jalan datar....lumayan panjang... hampir 2km.  
posisi di titik tertinggi nih... 760mdpl

Sisa 8 km lagi....

bbm dulu... ngasih kabar!

Dan tibalah kami di tanjakan terakhir... panjangnya 1.5km. Tidak terlalu terjal sih... cuma dari 660mdpl ke 760mdpl.
Tanjakan berat terakhir....  cuma sakilo!!

Mampir dulu... buat shalat Dzuhur + Ashar

Ayo... siap-siap lagi

Dari sini jalanan menurun sepanjang hampir 2 km menuju gerbang Bendungan atau Waduk. Kami tiba pk.13:40.

Cerita ketika di waduk  dan perjalanan pulang kami masukan dalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar