eNeR by : Pache Wirawan

Belakangan ini para goweser Track20 diributkan dengan issue issue NR, seminggu lebih di WhatsApp, email dan BBM diselimuti siDUA HURUF ini N dan R (bacanya eN-eR ya) barangkali kalo di radio menduduki top rank isue bulan ini.

Sebenernya apa sih NR tuh ???????????????

Yang pasti dan jelas dia bukan Nasi Rendang (kalo di Padang sana), juga bukan Nuntun Rame2, karena yang ini dah ada akronimnya sendiri.

Berangkat dari kehebohan ini dan dengan semangat kebersamaan dan berbagi (bukan do-it) saya akan  coba share cerita tentang ini, mari disimak seperti apa dia.

Bagi sebagian orang kalangan goweser berpengalaman (seperti saya gitoloh) yang sudah banyak makan sayur ASEM dan asinnya GARAM di dunia pergowesan, kata-kata NR sudah sangat akrab dikedua telinga saya, sebaliknya bagi sebagian besar teman teman di Track20, kata-kata ini begitu wow........begitu wuiiiiihhh.........dan bahkan bagi sebagian lagi tak terbayangkan.

NR adalah kependekan dari kata NIGHT RIDER lawan kata dari PR (Pagi-pagi ngeRIDE) dan SR (Siang ngeRide) yang terjemahan bebasnya ngaGOWES MALEM hari.
Sensasinya luar biasa, terlebih jika track yang dilalui gelap lewat kuburan dan pas malem Jum'at.
Apabila rombongan lebih dari 5 (lima) orang, dari jauh dan dari atas gunung akan tampak seperti sekumpulan kunang-kunang yang terbang beriringan. Lain halnya goweser Track20 yang jika ngegoewes berisik dan ribut, maka dari kejauhan akan terlihat dan terdengar  seperti sekumpulan lebah yang pulang kemaleman.

Banyak yang bilang ngagowes malem, oksigennya tipis sehingga kita harus mempersiapkan diri secara matang. Untuk hal ini teman-teman gak usah terlalu khawatir semuanya akan menjadi terbiasa ketika sudah berjalan, terlebih ada teman kita yang bersedia bawa kompresor. Jadi untuk acara NR ini perlu dicoba karena sensasinya memang menyenangkan (pengalaman saya dari rumah ke warung ABC).

Ada beberapa tips dan persyaratan  yang harus dipenuhi jika kita ingin berNR ria, bahkan ada yang mutlak harus ada, diantaranya :
1) Lampu depan & belakang harus ada, kalo gak punya bisa nenteng-nenteng patromak, senter dan lampu
neon juga bisa dimanfaatkan;
2) Bagi pekerja, harus setelah pulang kerja; bagi anak-anak, tidak sedang mengikuti UAS atau UAN, sedangkan bagi ibu-ibu yang turut serta tidak sedang menyusui anaknya;
3) Sehat jasmani dan rohani, dibuktikan dengan surat keterangan dari Puskesmas terdekat;
4) Sepeda harus siap dan komplit, ban, brakeset, gearset, RD-FD sudah terpasang di tempatnya yang benar;
5) Terakhir persyaratan yang mutlak ada dan tidak bisa digantikan adalah harus ada malamnya, karena kalo gak ada bukan NR namanya.

Jadi itulah cerita yang bisa saya share kepada teman-teman, harapannya semoga yang belum ngerti jadi mengerti dan yang sudah mengerti gak usah bingung.....................................Bravo Track20

KM 0, tikum TRACK20

TRACK 20 mempunyai tempat nongkrong, ngobrol, kongkow, ngopi dan lain-lain. Kami menyebut dengan nama KM 0. KM 0 beralamat di Blok MC 10 Perumahan BDB I - Bojonggede. Bertempat di lahan seluas ±80M² di bagian depan dibangun sebuah saung berukuran ±1.5 x 3m beratapkan Asbes. Di bagian belakang Saung terdapat lapangan dengan lantai tembok berukuran sekitar 4 x 5m yang sering digunakan sebagai tempat parkir Sepeda.

Di tempat ini segala aktivitas bongkar pasang, servis, cuci dan lain-lain yang berkaitan dengan Sepeda dilakukan. Di sini juga garis start dan finish untuk setiap kegiatan gowes. Cari tempat buat acara makan-makan? Di sini juga bisa....

Apabila akan gowes jarak jauh maka tempat ini juga yang dijadikan TIKUM untuk loading Sepeda ke atas mobil Pick Up.

KM 0 juga merupakan tempat favorit anak-anak untuk bermain dan belajar bersama. 

TRACK20... NuRA.... Ultah... TRACK20!!

Ultah TRACK20 adalah tanggal 03 Maret. Setelah meeting tiap malam berturut-turut, dilanjutkan kongres luar biasa... akhirnya diputuskan untuk peringatan ulang tahun pertama dipilih hari Sabtu, tanggal 30 Maret 2013 yang kejepit di antara dua hari libur. Tempat yang dipilih adalah Gunung Mas dengan melibatkan keluarga para Goweser. Skenarionya para keluarga yang ikut menunggu di Gunung Mas, sedangkan para Goweser akan bergowesria dari Puncak Pas menuju Gunung Mas.

Sampai dengan hari H-1 jumlah peserta yang positif ikut adalah 18 orang yang terdiri dari : H.Iwan. Abah, P'Dedi Wiyatno, P'Imam, P'Jajang, P'Hadi, Abeh Deddy, D-Men, Difa, PaChe, Handi, OnWar, P'Harli, Riendy, P'Yassin, Om Agus, Om Syam, dan Zulvy. P'Nasir tidak bisa ikut.... sakit, sayang juga beliau tidak ikut. Kami semua mendoakan semoga cepat sembuh....

Rio, P'Watim dan P'Tatang juga tidak dapat ikut serta karena sesuatu alasan.... (kasih tau ga ya....)

Hari H, hari yang ditunggu akhirnya tiba. Sepeda sudah dimuat pada 2 Pick Up, makanan (sebagian) sudah dimuat pada mobil-mobil pada malam harinya. Pk.05:15 peserta sudah mulai berdatangan ke TIKUM, KM0. Setelah lengkap, pk.05:30 rombongan yang terdiri dari 9 Mobil + 2 Pick Up berangkat. 

Pk.07:00 rombongan tiba di ketinggian ±1.500 m dpl, puncak pas turun dikit, belok kanan untuk menyusuri jalan menanjak sepanjang ±600m dari Jalan Raya Puncak. Pick Up dibongkar muatannya.... Ban Depan yang dicopot dipasangkan kembali.

Eh... rombongan dibagi 2 kelompok, 1 kelompok goweser yang ngumpul di Jalur NuRA ini dan 1 kelompok lagi yang menunggu di Gunung Mas (terdiri dari Bapak2, Ibu2 dan anak2 yang tidak ikut gowes menuruni jalur NuRA).

Setelah wejangan singkat dari Om Agus (JZ 10 FTB) dan berdoa bersama, pk.08:30 satu per-satu goweser mulai menuruni jalan setapak di jalur awal NuRA. Jalur turunan yang masih nyaman untuk dilalui.... Barulah disajikan tanjakan yang (kayanya) semua goweser NuRa alias nuntun rame-rame....

Jalur berikutnya adalah turunan parah.... tanah merah padat yang basah  dengan jalur-jalur bekas air  yang lumayan dalam. Sssttt.... ini rahasia ya... saya jatuh dan tertiban sepeda!!! Untungnya.... gada yang liat!!!! Hahaha...

Kemudian barulah ketemu dengan jalur yang nyaman untuk bergowesria... jalan sedikit nanjak dengan pemandangan yang uindah.... dilanjutkan dengan jalur turunan, datar dan tanjakan ringan dengan batang-batang pohon roboh yang membuat goweser harus menundukan kepala untuk melewatinya. Pemandangan? Bagus..... dengan udara segar full oksigen gada polusi.....

Akhirnya kami tiba turunan yang sudah ngetop di jalur ini, yaitu : LECI. Jalur tanah menyusuri pinggir tebing (sebelah kiri tebing dan sebelah kanan jurang, panjang hanya ±10m, lebar ±2m dan kemiringan 45° yang dilanjut dengan tikungan patah ke arah kiri.... Hampir semua peserta menuntun sepeda dengan susah payah sampai dengan separuh turunan untuk kemudian ditunggangi. Cuma Zulvy yang sukses menuruni LECI tanpa turun dari sepeda..... (ga sia2 ilmu yang saya turunin hahaha.....)

Melewati LECI dan memasuki jalur single track yang di beberapa tempat dibuat bantalan karung berisi tanah untuk mereka yang menyukai drop off... tidak terlalu tinggi (tapi terlalu tinggi juga sih buat yang baru mo nyoba....).

Jalur terus menurun.... sehingga ketika mencapai Kebun Teh mendekati Kompleks Perkebunan Gunung Mas ketinggian ±1.165m dpl.

Tiba di areal Parkir (±1120 mdpl) sekitar pk.10:30, berkumpul dengan rombongan keluarga yang tidak ikut gowes.

Setelah beristirahat sejenak, acara utama, yaitu syukuran atas milad 1 tahun TRACK20 dimulai....

Sambutan dari paketu (PaChe), pendapat tentang komunitas dari Om Agus dilanjut pendapat Om Syam dan berdoa oleh PI (piay). Sayang sekali ketika Ibu-ibu diminta pendapat atau komentarnya tentang hobi gowes suaminya tidak ada yang mau mengungkapkannya.... 

Potong kue yang dilakukan secara kolaborasi antara paketu dan pa'RT (yang juga adalah anggota TRACK20....)

Acara selebihnya bersantai sambil menunggu dibukanya jalur turun dari puncak. Sepeda kembali dimuat pada mobil pick up.

Membicarakan kejadian-kejadian lucu saat gowes.... gada habis2nya.....

Semoga TRACK20 bisa berkembang dan menjadi komunitas yang lebih memberikan manfaat pada anggota dan sekitarnya... Amiiiin....