Kamis, 18 Desember 2014

Tour de'Saguling Jilid 2

Hasil keputusan pleno para goweser TRACK 20 dalam sidang paripurna secara aklamasi dengan mengingat sesuatu yang harus diingat, memperhatikan sesuatu yang harus diperhatikan, memutuskan dan menetapkan bahwa TRACK 20 akan mengulang kembali jalur Bendungan Saguling yang sebelumnya telah dijelajahi pada tanggal 30 Maret 2014. Tanggal pelaksanaan ditetapkan pada tanggal 13 Desember 2014, hari Sabtu. 

Barangkali ada yang blom tau..... Bendungan atau Waduk Saguling adalah sebuah Bendungan yang terletak di Kabupaten Bandung Barat. Berada di ketinggaian 643 mdpl. Waduk ini merupakan waduk pertama yang membendung Sungai Citarum. Di belakangnya ada Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur. Saguling sendiri adalah nama desa di mana Waduk Saguling berada yang pada tahun 2011 dijadikan kecamatan. Sebelumnya Saguling sebuah desa yang merupakan bagian dari Kecamatan Batujajar. 
Mulai dibangun tahun 1981, selesai dibangun 1985 dan diresmikan pada 1986. Sekitar 609 juta meter kubik air yang terbendung telah menenggelamkan 49 desa. Struktur bangunan Waduk Saguling terbuat dari urukan batu dengan inti kedap air. Hal ini dilakukan untuk efisiensi dana karena lebih memanfaatkan potensi batu dari Gunung Karang yang berada di sekitar Waduk. Dikelola oleh PT Perusahaan Listrik Negara untuk memasok kawasan Jawa-Madura-Bali. Empat turbin yang terpasang menghasilkan 700-720 kilowatts per-jam.

Eh.... tau ga bedanya bendung sama bendungan? Kalo belum tau dan mo tau bedanya... baca aja deh di Gowes Keluarga ke Katulampa ya....


Karena ini adalah perjalanan kedua kami dalam mencoba jalur ini maka segala minus dalam perjalanan pertama coba dihilangkan. Kami berangkat dari KM0 tepat pada waktunya, pk.04:00 (shalat subuh di perjalanan). Tiba di Ciranjang pk.06:30. Ciranjang dijadikan Base karena kebetulan rumah Ortu BuChe ada di sini. Jazakumullah khairan katsiran wa jazakumullah ahsanal jaza....

Acara gowes kali ini ada plus lain juga nih.... kali ini kami dibebaskan apabila ingin mengajak istri atau anggota keluarga. Hanya sayang karena kesibukan... hanya Bu Yuyu dan Bu Deddy saja yang bisa ikut. BuChe mah ga diitung.... beliau inikan tuan rumah.... Bu Esty alias BuMen juga ga diitung karena masuk kategori Goweser. 



Setelah persiapan dan sarapan pk.07:00 sudah berangkat menuju gerbang yang bertuliskan Area OBVITNAS.

Tiba sekitar pk.07:40. Titip mobil pada petugas Sekuriti yang menjaga pos. Setelah selesai persiapan dan berdoa pk.08:15 kami mulai menyusuri jalur yang dimulai dengan turunan yang lumayan panjang. Ada 2 unit kendaraan yang mengikuti kami, 1 unit Mobil Kijang yang membawa supply makanan dan Ibu-ibu yang ga kut gowes dan 1 unit Pick Up yang disediakan untuk para goweser yang kelelahan... Terima ksih untuk Pak Abeh (Pak Deddy) atas kesediaannya untuk membawa mobil Kijang.... muuuuuah!!!!

Goweser yang ikut bergowesria adalah PaJo, PaChe + Handi, PaMen + Bu Esty, P DW, Kaka, P I, Abah, P YY, P Agus dan saya, Onwar.



Pemberhentian pertama adalah Power House yang berjarak sekitar 5 km dari titik start. Di sini ada situs yang terkenal yaitu Sanghyang Tikoro. Walaupun hanya dapat melihat dari kejauhan karena memang tidak ada akses jalan ke sana tapi cukuplah untuk tahu.













Bendungan berada di ketinggian 643 mdpl. Untuk mencapainya kita harus melewati puncak tertinggi yang berada di ketinggian ±760mdpl.















Setelah melewati titik tertinggi ini kemudian disajukan turunan panjang untuk kemudian jalanan kembali mendaki dengan jalan yang lebih landai. Diakhiri turunan panjang sampai dengan tiba di Bendungan. 









Terdapat tangga panjang yang menuju ke jalan di bawah. Orang menyebutnya dengan nama "Seribu Anak Tangga". Kami menuruni tangga tersebut karena rasa penasaran kami melihat bagusnya pemandangan yang tersaji di bagian bawah. Terdapat tebing dengan air terjun kecil... atau bendungan yang terlihat hampir secara utuh dari bawah.














Ternyata.... keindahan pemandangan itu hanya fatamorgana.... karena setelah melewati pemandangan dengan view yang ciamik tersebut, berikutnya tersaji jalan jelek berbatu disertai tanjakan-tanjakan terjal. Goweser menggerutu semua.......

"Siapa sih yang milih jalur ini?" teriak salah seorang

"Mpaaaap..... !" jawab yang lain

Hahahaha..... Mpap adalah nama panggilan apabila teman memanggil saya.





Kami menyelesaikan jalur sekitar pk.17:00.

Kembali ke base  di Ciranjang. Lepas maghrib kami meluncur pulang menuju Bojonggede. Alhamdulillah jalur Puncak lancar.... dan tiba di KM0 sekitar pk,22:00