Mencoba jalur TW Klasik akhirnya kesampean juga. TW Klasik adalah
jalur gowes yang dimulai dari Pos SSBP Perkebunan Teh yang terletak di
ketinggian ±1.440 m dpl dan berakhir di Masjid Gadog (±500m dpl) dengan jarak
tempuh sekitar 27,5 KM. Trek yang dilalui berupa tanjakan (25%) dan turunan
(75%) melalui jalan di Kebun Teh dan Perkampungan Penduduk yang berupa Jalan
Batu (Makadam), Jalan/Gang Tembok dan Jalan Aspal. Inilah jalur yang akan dijelajah pada Minggu, 17 Februari 2013.
Pada hari Minggu pagi,
17 Februari 2013 pk.05:30, TRACK20 dengan 12 personil yang terdiri dari : Pak Agus
(Dream Team RAPI Gowes), PaChe, Handi, PaMen (D-Men), Difa, Pa’Yu, Riendi, Pak
Deddy (Abeh), Pak Yassin, dan saya (Onwar) telah siap dan loading Sepeda pada
mobil Pick Up yang telah disediakan di TIKUM, KM0. Ditambah 2 orang dari
Citayam, Rio dan Pak Tatang yang menunggu di Jalan Raya Pemda.
Saya bersama D-Men, Difa, Handi dan Pak Yassin
berangkat lebih dahulu dengan menggunakan Innova-nya D-Men yang diantar oleh
Bu D-Men (sekalian jalan-jalan…) terima kasih atas tumpangannya, Bu D-Men! Kami tiba paling awal (pk.07:15) di Pos Security Perkebunan Teh Ciliwung yang dijadikan titik start gowes. Dampaknya? Kami menunggu lama sebelum rombongan yang naik angkot dari Gadog tiba....
Pk.07:45 Pick Up yang membawa sepeda tiba.... dan rombongan by Angkot tiba pk.08:30.
Om Sam dan Reza, anak Om Sam yang juga pegila sepeda ikut dalam rombongan. Peserta berjumlah 14 orang.
Setelah mempersiapkan diri dan sepeda, briffing singkat dari Om Agus dan dilanjut berdoa, pk.09:00 rombongan berangkat melahap tanjakan pembukaan sepanjang ±100 meter untuk kemudian jalan menurun sepanjang ±200 meter. Dari sini jalur menanjak sepanjang ±1.5 km untuk mencapai ketinggian maksimal 1.500 m dpl...
Pitstop pertama, Warung di Cikoneng yang berada di ketinggian ±1.430 m dpl tiba pk.10:00. Sebuah warung yang kalo dilihat dari galar-galar bambu yang disediakan buat gantung sepeda menunjukkan bahwa warung ini adalah tempat para goweser istirahat. Setelah istirahat minum teh manis dan makan rambutan perjalanan dilanjutkan (pk.10:30).
Selepas Cikoneng mulailah jalan turunan yang kadang membuat hati ciut tetapi dengan pemandangan yang ruarrr biyasah!!!! Ini menimbulkan kembali jiwa-jiwa narsis goweser yang ga boleh liat pemandangan bagus. Jalanan turunan Makadam yang basah tersiram hujan gerimis dan embun sering membuat Roda Belakang Sepeda ingin mendahului Roda Depan. Kalau tidak pandai-pandai memainkan rem pasti keinginan Si Roda Belakang itu kesampean dan yang nunggang jadi nungging karena jatuh....
Setelah gowes ±3 KM dari Cikoneng, pk.11:00-an kami tiba di tempat yang menakjubkan, sungai yang melintasi jalan (kalo jalan melewati sungai sih biasa!). Berada di ketinggian 1.120 m dpl, sungai tersebut berair jernih. Kami semua berpose narsis deh...
Gowes berhenti di Pitstop terakhir, Rest Area MTB Cikatapis. Di sini kita bisa makan sepuasnya (All U can eat) hanya dengan Rp 20.000,oo.
Perjalanan dilanjutkan melalui Pasir Angin dan menyusuri Jalan Raya Puncak menuju Masjid Gadog. Tiba Masjid Gadog sekitar pk.14:00. Setelah loading Sepeda dan lain-lain, kami tiba di KM0 sekitar pk.15:00. Alhamdulillah......
baru persiapan star nih........... yang main di sungai mane ?...... hehehehe
BalasHapushehehe... kelamaan nunggunya! satu jam di udara dingin berkabut!
BalasHapusSiiiiiiippp...............
BalasHapus