Seperti biasa, setiap sabtu malam atau malam minggu ketika berkumpul di KM0 (Base TRACK20) kami merancang rencana untuk jalur gowes besoknya. Di tengah guyuran hujan yang bervariasi.... kadang hujan lebat, kadang gerimis, pada Sabtu malam, 18 Januari 2014 akhirnya dipilih jalur Katulampa untuk gowes pada Minggu, 19 Januari 2014. Tujuannya adalah untuk mencari tahu kebenaran berita tentang banjir di Jakarta yang selalu dikaitkan dengan Bendung Katulampa... hehehe...
Dengan bantuan Whatsapp dan Zello, kami sebarkan rencana gowes ke Bendung Katulampa tersebut pada teman-teman di TRACK 20. Temens yang menyambut positif dan menyatakan akan ikut cukup banyak juga.
Sekilas info.... lumayan buat nambah-nambah pengetahuan....
Bendung Katulampa adalah sebuah bendung yang terdapat di Kelurahan Katulampa, Kota Bogor yang mulai dioperasikan pada tahun 1911. Pembangunannya dimulai tahun 1889 sebagai reaksi atas satu banjir besar yang melanda Batavia pada 1872. Luapan air Ciliwung pada saat itu dikabarkan membuat daerah elit Harmoni ikut terendam. Tujuan pembangunan bendung tersebut adalah sebagai peringatan dini atas air yang sedang mengalir ke Batavia serta sarana irigasi untuk lahan seluas ±5.000 hektare yang terdapat pada sisi kanan dan kiri bendung.
Dari Katulampa, sebagian air Ciliwung dialirkan lewat pintu air ke Kali Baru Timur, saluran irigasi yang dibangun pada waktu yang sama. Pada saat musim hujan, bendung ini bisa dilewati air dengan rekor debit 630.000 liter Air per-detik atau ketinggian 250 centimeter yang pernah terjadi pada tahun 1996, 2002, 2007 dan 2010.
Eh tau ga kenapa Katulampa dibilang Bendung bukan Bendungan?
Minggu pagi, 19 Januari 2014. Mendung masih menyelimuti... dan sekali-kali turun hujan ringan tetapi para goweser tetap berdatangan di KM0. Gatau semangat gowes karena mo gowes ke Katulampa atau karena pada mo nyoba Rain Coat yang semalem beli dari Zoelvy/MTB 20.
Goweser yang datang adalah : PaJo, PaChe, BuChe, Handi, PaMen, BuMen, PaDW, BuDW, PaYuyu dan saya (Onwar). Ada dua kelompok di sini, yaitu : kelompok keluarga dan kelompok Jomblo hahaha...
Rencana berangkat pagi-pagi... realisasinya berangkat pk.08:00. dan hujanlah yang menjadi kambing hitam.
Pk.09:00 kami tiba di perempatan Pomad. Di sini kami tawarkan kepada Ibu-ibu apakah akan ikut terus bersama kaum bapak menuju Katulampa atau mo balik kanan untuk kembali ke KM0. Karena seringnya berlatih ditambah cuaca yang dingin-dingin empuk (karena hujan) secara aklamasi kaum ibu memutuskan untuk ikut suami! Hebat... ternyata hasil pelatihan saya tidak sia-sia... hahaha!!!
Pk.11:20 rombongan tiba di Bendung Katulampa. Ramai sekali di sini, lalu lalang sepeda motor dan pejalan kaki yang tujuannya sama dengan kami ('kali...) ingin melihat langsung Bendung Katulampa bukan hanya kata tipi.....
Sebentar saja kami di Bendung Katulampa, sekitar pk.12:00 kami sudah meluncur pulang....
Kami tiba di KM0 (Base TRACK 20) pk.14:20.... Alhamdulillah.....
Eh tau ga kenapa Katulampa dibilang Bendung bukan Bendungan?
Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam) yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak/mercu bendung (overflow). Bendung biasanya dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran/sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional seperti di negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diairi. Dan Katulampa termasuk dalam kategori ini.
Bendungan (dam) adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan Dam juga memiliki bagian yang disebut Pintu Air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Kementrian Pekerjaan Umum mendefinisikan "Bendungan sebagai bangunan yang berupa tanah, batu, beton atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air dapat juga dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur."
(copas dari http://id.wikipedia.org/wiki/Bendungan)Minggu pagi, 19 Januari 2014. Mendung masih menyelimuti... dan sekali-kali turun hujan ringan tetapi para goweser tetap berdatangan di KM0. Gatau semangat gowes karena mo gowes ke Katulampa atau karena pada mo nyoba Rain Coat yang semalem beli dari Zoelvy/MTB 20.
Goweser yang datang adalah : PaJo, PaChe, BuChe, Handi, PaMen, BuMen, PaDW, BuDW, PaYuyu dan saya (Onwar). Ada dua kelompok di sini, yaitu : kelompok keluarga dan kelompok Jomblo hahaha...
Rencana berangkat pagi-pagi... realisasinya berangkat pk.08:00. dan hujanlah yang menjadi kambing hitam.
Start dari KM0 |
Pk.09:00 kami tiba di perempatan Pomad. Di sini kami tawarkan kepada Ibu-ibu apakah akan ikut terus bersama kaum bapak menuju Katulampa atau mo balik kanan untuk kembali ke KM0. Karena seringnya berlatih ditambah cuaca yang dingin-dingin empuk (karena hujan) secara aklamasi kaum ibu memutuskan untuk ikut suami! Hebat... ternyata hasil pelatihan saya tidak sia-sia... hahaha!!!
Pitstop pertama, perempatan POMAD |
Pose-pose sitik laaah.... |
sekedar lewat, berpose dulu di Holywood |
Berhenti istirahat di tempat biasa.... Nasi Uduk Pertigaan
Kami tiba di KM0 (Base TRACK 20) pk.14:20.... Alhamdulillah.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar