Rencana yang mendadak... tahu-tahu ketika pada 30 November 2013 bermalem mingguan ngumpul di KM0 (base TRACK 20) terlintas untuk acara gowes besok diarahkan untuk mengunjungi Sukamantri. Maka segera didata calon-calon peserta yang akan ikut. Didapat ada 7 peserta, yaitu : Pa'Jo, Handi, PaMen, Abeh, Pa'Nasir, Pa'Yuyu dan saya (Onwar).
Sekilas info tentang Sukamantri, lumayan lah buat nambah-nambah pengetahuan kita....
Yang dimaksud dengan Sukamantri yang suka dijadikan target gowes para goweser adalah Wana Wisata Sukamantri (atau ada juga yang menyebut Buper Sukamantri atau Camping Ground Sukamantri), terletak di Desa Sukamantri, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Berada di ketinggian ±750mdpl dan berjarak ±14km dari Kota Bogor. Wana Wisata yang luasnya 5ha ini kalo menurut wilayah pengelolaan hutannya maka termasuk RPH Sukamantri BKPH Ciawi KPH Bogor.
Note : RPH = Resor Polisi Hutan, BKPH = Bagian Kesatuan Pemangku Hutan, KPH = Kesatuan Pemangku Hutan.
Wana Wisata Sukamantri ini statusnya adalah Hutan Produksi yaitu kawasan hutan yang diperuntukan untuk menghasilkan produk hasil hutan. Pohon yang berada di hutan ini adalah Rasamala, Agatis dan Pinus. Bumi Perkemahannya sendiri dibuka pertama kali pada tahun 1980.
Pada hari-hari tertentu, banyak pengunjung yang datang untuk melaksanakan ziarah ke Makam Keramat Embah Mangun Jaya yang biasa disebut Kramat Legok Handeuleum. Embah Mangun Jaya adalah anak Tumenggung Arca Domas dari Cirebon Girang yang bernama Pangeran Panjuan. Dia adalah salah satu cucu dari Prabu Siliwangi. Embah Mangun Jaya datang ke Sukamantri bertugas untuk menyebarkan agama Islam. dan sampai meninggalnya, beliau dimakamkan di Legok Handeuleum Gunung Salak, apabila pengunjung akan berziarah maka akan melalui Buper sukamantri.
Terdapat makan kramat lain, yaitu : Makam Kramat Ciomas Sukamantri Nyi Dewi Diah Larasati. Menurut H.Ukay, sang Juru Kunci Makam, Nyi Dewi Diah Larasati mempunyai nama asli Siti Dewi Nyi Omas Diah Larasati berasal dari Panjalu Galuh Pakuan Pajajaran Bogor, putri dari Sri Baginda Maha Raja Hariang Kencana Ngora, Nyi Omas oleh ayahandanya diberi tugas untuk mencegah keributan antara Kerajaan Pajajaran Bogor dengan Kesultanan Banten. Lokasi Makam Nyi Omas Dewi Larasati adalah di pemakaman Kramat Ciomas Sukamantri, yang bisa dicapai melalui jalan setapak proyek AUP dengan waktu tempuh sekitar 10 menit.
Udah ah.... kebanyakan cerita.... kita kan mo gowes.... jadi cerita juga ya cerita gowes bukan cerita makam...
Pagi-pagi, 01 Desember 2013 ketika sedang loading Sepeda, tiba-tiba Pa'Hadi datang berpakaian lengkap + tunggangannya. Jadilah kami berdelapan.
Pk.06:50 rombongan berangkat menuju Lapangan Parkir Bank Mandiri (samping Balai Kota Bogor).
Tiba pk.07:40, setelah bersiap dan melaksanakan ritual sebelum gowes pk.08:00 kami mulai menyusuri jalan Ir.Juanda menuju Empang.
Dari perempatan Empang kami belok kanan menuju Pancasan. Kami melalui jalan Cibeureum walau akhirnya ketemu juga dengan jalur BNR.
Pk.09:00 kami berhenti dulu untuk sarapan di sebuah Rumah Makan Padang.
Selesai makan, lanjut gowes....
Pk.10:05 kami tiba di pertigaan dengan papan petunjuk yang menyebutkan bahwa Camping Ground Sukamantri berjarak ±3km. Tinggal sedikit nih pikir kami... cuma sayang jalannya terlihat full tanjakan.
Berhenti sejenak di pagar peternakan sapi.
Jarak tinggal 1,5km lagi menuju Buper Sukamantri, kami bergaya dulu di pertigaan bertuliskan plang nama Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jalan menembus hutan terpampang di depan....
Tidak jauh dari pertigaan sampailah kami di gerbang Kujang Raider
Hutan lebat yang hijau begitu nyaman untuk dilihat... udara segar full oksigen tanpa polusi begitu segar dinikmati.... Subhanallah...... Alhamdulillah....
Jalan tanjakan Makadam dengan batu-batu besar yang menonjol membuat gowes lebih sulit.... tapi berkat keteguhan dan kesungguhan hati dan kesabaran kaki... dalam menggowes dan mendorong sepeda akhirnya pk.11:30 kami tiba di Wana Wisata Sukamantri (pas kata mendorong, bacanya dalam hati aja ya.... hahaha!!).
Sebentar saja kami berada di sini.... setelah melihat-lihat, menikmati dan mengamati serta memperhatikan situasi kondisi keindahan pemandangan kami segera siap2 untuk meluncur kembali ke tikum. Saya hanya sempet minum kopi....
Pk.12:00 kami sudah meluncur turun. Jarak 14km yang ketika berangkat kami tempuh dengan waktu 3,5jam, kami selesaikan jarak tersebut hanya dengan waktu 1jam 10menit saja (itu juga dipotong waktu untuk shalat Dhuhur...).
Alhamdulillah kami tiba di KM0 pk.14:30...
Ijin ambil gambar komunitas untuk publikasi destinasi potensi Panjalu. Salam gowes !!
BalasHapus