Ada aturan tidak tertulis di TRACK 20 bahwa untuk menjelajahi jalur yang letaknya jauh dan membutuhkan kendaraan untuk membawa sepeda ditetapkan paling sering adalah sekali dalam sebulan. Aturan ini dibuat dengan mengingat serta memperhatikan apabila gowes ke luar itu membutuhkan dana dan waktu yang lebih banyak. Yang lebih menjadi pertimbangan adalah waktu. Apabila gowes jauh maka para penunggang Kareta Angin (Bhs.Sunda yang artinya Sepeda) ini akan pergi seharian. Waktu untuk berkumpul dengan keluarga tersita oleh waktu berkumpul dengan sepeda (hebat ya sepeda... bisa ngalahin anak istri). Oleh karena itu diputuskan lokasi jauh paling sering adalah satu kali dalam satu bulan.
Untuk kali ini aturan tersebut dilanggar. Setelah pada 08 September 2013 Om Agus, Om Syam + Reza, Pache + Handi, Pamen & Zulvy gowes di Puncak (TW), minggu berikutnya, 15 September 2013, diputuskan untuk mencoba jalur RA. Yang artinya cuma berjarak 1 minggu. Yang lebih hebat lagi Pak Iwan, beliau sehari sebelumnya (14 September 2013) bersama rekan kantornya ke RA dan memutuskan untuk ikut juga.
Secara aklamasi seluruh anggota setuju atas dilanggarnya aturan. Dok... dok... dok...! (ketok palu) hahahaha....
Walaupun tidak full team karena Om Agus, Papa Jo, Pak Nasir tidak bisa ikut tetapi ternyata jumlah Tracker yang ikut lumayan banyak juga, ada 11 Trackers. Om Agus yang pulang kampung dan mengalami kecelakaan lalin (semoga cepat sembuh, om!) sehingga tidak bisa ikut. Papa Jo tidak bisa ikut juga karena satu dua alasan. Pak Nasir tidak bisa ikut karena masih dalam perjalanan pulang dari Malang. Om Syam + Reza yang pada awalnya menyatakan keikutsertaannya tetapi tidak jadi ikut karena.... (ssstttt jangan ribut ya...) bangun kesiangan hehehe.....
Tracker yang ikut adalah : Pache + Handi, Pamen (tanpa Difa), Abeh (tanpa P'Nasir hehehe....), P'Hadi, P'Iwan, Abah, Zulvy, saya dan The Newcomer, P'Yuyu + Indra.
Buat P'Yuyu dan Indra, ini adalah perjalanan pertama mereka di Puncak. Karena itulah perjalanan menyusuri Jalur RA kali ini, mengikuti istilah yang dipakai Pache, disebut SPECIAL EDITION. Edisi khusus untuk mengenalkan mereka berdua pada "keganasan" jalur-jalur di puncak. Dan dipilih Jalur RA karena dinilai paling "ringan" hehehe...
Minggu, 15 September 2013 pk.06:00 kurang dikit, rombongan berangkat dari KM0. Pikep yang membawa sepeda lanjut terus ke Mang Ade (tiba pk.07:30), Mobil yang lain masuk Masjid Gadog (tiba pk.06:30). Trackers yang ikut mobil ke Masjid Gadog melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Angkot menuju Mang Ade dan tiba sekitar pk.08:00 lewat dikit.
pk.06:30 tiba di Masjid Gadog |
Pikep tiba di Warung Mang Ade pk.07:30 |
bongkar pikep.... |
sepeda2 yang digantung ko cakep2 ya.... |
Sarapan di Mang Ade |
Turunan pertama dari Warung Mang Ade |
P'Iwan memberi contoh Dropoff yang baik dan benar! |
Setelah sedikit penyiksaan di single track dan jalan makadam di kebun teh, pk.09:30 tiba di Pitstop pertama, Emplasemen PT Perkebunan VII Gunung Mas. Di sini kami beristirahat dan mamin. Ada 3 jenis makanan yang bisa dipilih, yaitu : Soto Mie, Toge Goreng atau Bubur Ayam.
Pamen bilang ini gaya pantai.... |
Ini gaya kuskus..... |
Perjalanan dilanjutkan pk.10:15.
Memasuki Ngehe....
obat semprot laris manis....... |
Di jalur Kebun Teh inilah terjadi kasus sehingga timbul istilah : "Ceuk aing ge montong milu....!!!" Hahahaha.....
Pk.13:00 tiba di Polsek Megamendung. Istirahat buat ngopi sejenak di Warung Makan yang terletak di sebelahnya, perjalanan dilanjutkan.
Alhamdulillah... para Trackers pk.14:00 tiba di Mesjid Gadog. Di sini kami membersihkan diri , ganti pakaian, shalat Dzuhur, ngobrol-ngobrol... pulang deh