Sebenarnya Pak Agus (salah seorang Dream Team RAPI Gowes) sudah lama mengajak TRACK20 untuk mencoba Jalur RA ini tapi berhubung kesiapan team yang maju mundur, baru tanggal 13 Januari 2013 menyatakan kesiapannya. Kebetulan juga RAPI Gowes merencanakan hal yang sama. Mereka sudah sangat sering bergowes di jalur ini jadi bisa kami jadikan guide hehehe....
Sekilas info....
Jalur RA adalah jalur sepeda yang dimulai (titik start) di Warung Mang Ade (atas dikit Restoran Rindu Alam atau pas Tugu Perbatasan Bogor - Cianjur) berada di ketinggian ±1.450m dpl dan berakhir di Mesjid Gadog (±470m dpl) dengan jarak ±29 KM. Bisa dibayangkan jalanan turun setinggi 1.000 M di jarak 29 KM.....
Malam Sabtu, 11 Januari 2013, meeting di KM 0 membahas (utamanya) mengenai mobilisasi sepeda dan gowesernya. Diputuskan sepeda dibawa Mobil Pick Up sampai dengan Warung Mang Ade (RA) sedangkan para goweser naik angkot dari Masjid Gadog. Malam Minggu, 12 Januari 2013 meeting tidak terlalu lama... pk.23:00 sudah bubar supaya bangun tidak kesiangan dan juga dibubarin sama hujan yang turun tambah malem tambah gede. Mobil Pick Up yang disiapkan oleh Pa'Agus sudah stand by...
Minggu pagi, pk.05:00 hujan masih turun walau cuma rintik-rintik. Apakah goweser TRACK20 pada batal ikut? Tidak!!! Semangat para goweser TRACK20 untuk mencoba Jalur RA tetap membara.... tidak padam karena tersiram hujan... tidak mundur karena guntur... tidak menyerah karena basah! Ada 12 goweser yang ikut, yaitu : Pache, Pamen, Pa'Yu, Pa'Nasir, Pa'Iwan, Pa'Deddy "Abeh", Pa'Rahmat "Abah", Pa'Hadi, Rendy, Rio, dan Pa'Agus. Eeeeh... nama saya lupa ga kesebut! Onwar! Semua sudah siap di KM0 yang dijadikan TIKUM,
loading di KM 0
ready to go!
Selesai loading pk.06:00 dengan diiringi hujan rintik-rintik, kami berangkat menuju Gadog. Berhenti sebentar di Perempatan Pemda untuk loading sepeda punyanya Rio yang menunggu di sana.
Loading sepeda Rio yang tunggu di jalan
Gada papaaa... itu cuma lagi ngobrol masalah arah jalan ko!
(kaya yang mo tarung ya... antara PaChe vs Pa'Agus)
Pagi yang basah membuat jalan yang ditempuh cenderung kosong. Tiba di Gadog pk.06:45.... Saling bersalaman dengan goweser RAPI Gowes yang sebagian sudah datang, Oom Felix, Abah Toing dan Wa Adang.
Persiapan di Gadog
Menunggu.... (cipt.Rhoma Irama)
Mejeng.... suka ga tahan kl ngliat latar yg bagus hehehe..
Tidak lama di Gadog, hanya cari toilet buat BAK aja pk.07:00 sudah otw pake angkot menuju Warung Mang Ade yang tiba pk.08:00 kurang dikit lah.... Cuaca berkabut tebal, jarak pandang 10 m. Agak ngeri juga ketika nyebrang menuju Tugu karena tau-tau nongol mobil atau sepeda motor.
PaChe & Rendy
Ssstt.... PaChe lagi ngintip sepeda yg digantung!
bongkar muatan di Warung Mang Ade
Setelah bongkar sepeda dan berpose bersama dengan Team Rapi Gowes, pk.08:30 rombongan masuk ke Jalur RA. Diselimuti udara lembab berkabut tebal jalur yang dibuka dengan turunan ini agak mengerikan juga. Mengerikan karena kami baru mencoba jalur ini jadi tidak mengenal seluk beluk jalurnya. Tapi dengan teriakan-teriakan peringatan dari Om Syam dan Om Felix yang berposisi di belakang sangat membantu.
Berpose bersama team RAPI Gowes
Berpose bersama team RAPI Gowes (Bag.2)
turunan pembukaan...
gangguan brake pada tunggangan P'Nasir
Gangguan rem pada sepedanya sempat membuat P'Nasir terjungkal dan luka pada leher akibat tusukan semak. Tapi memang P'Nasir bukan goweser kemaren sore.... dia bisa menyelesaikan jalur ini dengan sukses dan selamat... sempet juga kliatan ngerem dengan menggunakan sepatu pada ban depan padahal jalur ini 70% adalah turunan!
Pitstop
pertama yang dituju adalah Komplek Perkebunan Teh Gunung Mas. Kami tiba
sekitar pk.10:00. Di sini kami mampir untuk sarapan, Soto Mie dan Toge Goreng
yang menjadi incaran… Soto Mie-nya terasa enak – tapi emang sih kalo lagi gowes
makan apa aja hawanya enaaak aja hahaha… Lama juga kami istirahat, sekitar 45
menit.
Tiba di MTB REST AREA E-YOCI pk.11:20, kami disuguhi segelas Susu Murni. Istirahat sebentar hanya sekitar ±20 menit yang dipergunakan untuk BAK (pi”s), makan Tahu Goreng dan Risol yang hot n fresh from the penggorengan. Tersedia juga Pisang Ambon, pisang adalah buah yang dapat cepat diserap oleh tubuh sehingga cepat mengembalikan stamina tubuh (itu juga katanyaaa…). Pk.11:40 perjalanan dilanjutkan setelah beli oleh-oleh berupa Es Mambo Yohurt buat yang ditinggalin di rumah.
15 menit ngegowes melalui gerbang Taman Safari tibalah kami di tanjakan yang masyur di kalangan goweser, yaitu : NGEHE. Jalan Tembok menanjak yang tanjakannya sejauh mata memandang… Di sini kami diikuti terus oleh anak-anak yang menawarkan ojek untuk menarik sepeda sampe ke atas.
“Engga, Naaak… Bapak masih kuat ko!” jawab saya sambil ngos-ngosan.
Kami tidak naik mendaki Sang NGEHE sampai ke atas, di tengah tanjakan kami belok kanan (NGEHE ½). Menuju ke Kebun Teh, jalur yang dilalui adalah single track yang juga dilalui oleh Sepeda Motor. Asyik menggowes tau2 di belakang ada sepeda motor yang minta jalan.
Di akhir Kebun Teh kami berpisah dengan sebagian Team RAPI Gowes, mereka ambil jalur kanan sedang kami melanjutkan melalui jalur kiri. Pk.12:30 setelah ber-say good bye dengan rombongan yang memisahkan diri perjalanan dilanjutkan. Selepas Kebun Teh, kami memasuki hutan dengan pohon-pohon yang besar tinggi menjulang.
Kami tiba di Megamendung pk.14:00. Istirahat sejenak selepas tanjakan sambil menemani teman yang terserang kram pada paha.
Dari sini disajikan jalur berupa jalan beraspal mulus dan menurun sampai dengan Gadog. Hujan deras yang mengguyur menambah semangat kami menuruni jalan. Kami tiba di Masjid Gadog pk.14:30.
Judul tulisan ini “RA sebuah lompatan!” tapi dari
awal ko tidak ada cerita lompatan atau jumping gitu…
Kami menyebut Jalur RA ini adalah awal dari lompatan awal goweser-goweser TRACK20 dalam mencoba jalur-jalur gowes yang sudah kondang di kalangan goweser. Setelah mencoba jalur ini.... sepertinya gowes sambil menikmati keindahan alam dan jalur yang menantang di daerah Puncak ini begitu menggelora. Dari hasil pembahasan (tepatnya obrolan kali ya...) setelah kembali ngumpul di KM0, ajakan Pak Agus untuk kembali gowes di Puncak mencoba jalur yang lain, yaitu TW Klasik langsung saja disambar. Semangat mencoba jalur-jalur gowes terkenal begitu membara dan menggelora.... Hidup Gowes!!!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTetap Semangat Tracker..........
BalasHapustulisan tentang TW tgl 17 berikut foto fotonya ditunggu pak onwar .....
BalasHapussiap! sementara masuk daftar antrian hehehe.....
BalasHapus